hariantya.com

tanpa judul

habis waktu bergelut dengan kejadian yang sama. seperti de javu.. terus berulang seperti roda yang berputar, tak ada habisnya meski kaki sudah lelah.
ntah menyibukkan atau disibukkan.
nasi sudah menjadi bubur..

aku sadar semua sudah terlambat.. kini terpuruk dalam keheningan.. bukan dalam gelap dengan ketakutan.. seperti pohon di musim gugur.. namun harus mempertahankan daun yang mudah tertiup angin..

retak tapi tak boleh pecah..
rapuh tapi tak boleh hancur..
ingin berhenti melangkah.. tapi dimana oase itu..

rasa tak sanggup tapi harus kembali melihat kebelakang sejenak, membangunkan diri yang masih tertidur.. hingga sadar harus kembali melangkah menemukan titik kebahagiaan yg masih tersisa..

akankah kutemukan kembali?
tak ingin aku menunggu waktu lama..
aku akan bergerak kembali sampai ku menemukannya..

Leave a comment »

move on..

semua yang terjadi adalah takdirNya yang sudah tidak bisa dirubah lagi.. sebesar apapun kekuatan kita tuk merubahnya semua akan sia-sia.. aku tidak tau apakah pantas untukku menyesal dengan keputusan itu.. berat rasa hati melakukan apa yang telah kupilih. namun aku tak mungkin terus terpuruk dalam keadaan ini.. aku tak mungkin hanya berdiam diri dalam lingkaran penyesalan.. mungkin aku terlambat, namun bukan berarti tak ada lagi keadaan yang indah untuk kunikmati.. mungkin kini saatnya aku berdiri, melangkah kembali menyusuri jalan kehidupanku. mungkin setelah ini aku menemukan sebuah tempat yang lebih baik untuk kusinggahi..
aku harus kuat, jika aku mampu menghadapi semua ini dengan kesabaran, aku yakin Allah akan memberikan hadiah yang lebih indah dari sebelumnya yang pernah kuterima..
inilah jalan hidupku yang harus kulalui.. ku syukuri segalanya, semoga keadaan menjadi lebih baik setelah ini.. amin

Leave a comment »

terlambatkah aku?

kenapa hati ini semakin berat untuk melepasnya.. padahal kami sudah mengambil keputusan ini bersama…
tapi aku tidak bisa memungkiri kesedihan ku yang semakin dalam.. aku tidak tau apakah ini benar2 yang terbaik untuk kami, karna semua itu belum terjadi.. belakangan setelah kami memutuskan untuk berpisah, sikapnya justru semakin baik.. kejujuran yang selalu kuminta dulu, kini ia lakukan.. sekian lama bersamanya, rasa tenang dan nyaman itu baru kurasakan belakangan ini.. mungkinkah itu semua yang membuatku semakin berat untuk melepasnya…
namun kini aku tak mampu berbuat apa2 lagi selain menanti takdir seperti apa yang Allah tetapkan padaku..
aku hanya ingin diberikan kekuatan untuk apapun yang nanti terjadi padaku.. aku hanya berharap Allah hilangkan rasa ketergantunganku padanya.. Aku berharap Allah memberiku rasa sabar dan keikhlasan menerima semuanya, hingga aku mampu menahan diriku dan tetap berada dijalan yang Allah ridhoi..
ya Allah…aku semakin mencintainya diakhir kebersamaan kami..
Engkau yang Maha Penyayang…kuatkan aku, mampukan aku menghadapi semuanya…

Leave a comment »

sebel

kita memang harus terus belajar sabar… menahan amarah saat ada hal yang tidak mengenakkan hati.
namun terkadang, hal itu tidak dapat terkontrol karna ada rasa sedih yg mendalam dihati yg tidak dapat diungkapkan.. hingga akhirnya yg keluar justru emosi tuk menutupi kesedihan yang sebenarnya…
butuh orang yang bisa mengerti bagaimana sebenarnya perasaan kita saat itu tuk menenangkan diri.. bukan malah yang tidak perduli, bodo amat, dan hati yg keras. itu justru semakin membuat pikiran semakin gusar dan hati smakin sedih..

Leave a comment »

shalatnya lelaki yang ditindik

Islam melarang keras lelaki yang meniru-niru (tasyabbuh) gaya wanita, dan wanita yang meniru gaya lelaki. Larangan keras itu, hingga pada tingkat dosa besar. Karena di sana ada ancaman laknat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang meniru-niru kebiasaan wanita dan para wanita yang meniru-niru kebiasaan lelaki.” (HR. Bukhari 5885)

Imam Ibnu Abidin dalam Hasyiyahnya mengatakan,
”Melubangi telinga untuk dipasangi anting termasuk perhiasan wanita, karena itu tidak halal bagi lelaki.” (Raddul Muhtar, 27/81).

Lalu bagaimana shalatnya, sah kah??

Dalam al-Ushul min Ilmil Ushul – kitab Ushul Fiqh – dijelaskan bahwa kaidah ini berlaku jika larangan itu kembali kepada dzat ibadah atau syaratnya. Namun jika larangan itu tidak berhubungan dengan dzat ibadah, maka ibadahnya tetap sah.

Jika kita perhatikan, larangan memakai tindik bagi lelaki, kembali kepada larangan tasyabuh dengan lawan jenis. Dan larangan ini bersifat umum. Artinya, tidak ada hubungannya dengan ibadah tertentu, seperti shalat. Karena itu, larangan ini berlaku baik dilakukan di dalam shalat maupun di luar shalat.

Jika kita kembalikan kepada kaidah di atas, larangan tasyabuh dengan lawan jenis, atau lebih khusus, larangan memakai tindik, tidak terkait dengan dzat shalat itu sendiri. Dengan demikian, lelaki yang mengenakan tindik, tidaklah mempengaruhi keabsahan shalatnya.

wajib diperhatikan yah!!!
hal ini bukan berarti lelaki dibolehkan untuk ditindik. Tidak .! larangan itu tetap berlaku karna merupakan perbuatan tasyabbuh thp lawan jenis, dan itu sangat dilaknat dalam islam..

wallahu a’lam..

source: konsultasi syariah

Leave a comment »